Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Ambisi JK

Pemilihan presiden (pilpres) memang masih lama. Tapi, geliatnya kian terasa. Move sejumlah tokoh yang kemungkinan bakal bertarung di 2014 nanti mulai tampak riaknya. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, misalnya. Meskipun kerap merendah bahwa dia hanya akan maju dalam pilpres jika didukung dan dikehendaki oleh rakyat, sulit ditampik bahwa Ketua Palang Merah Indonesia ini sejatinya masih berambisi untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Statemen JK yang bersedia jika diduetkan dengan Megawati yang sempat meramaikan pemberitaan di sejumlah media beberapa waktu lalu setidaknya bisa menjadi bukti bahwa dia--yang sudah tak muda lagi itu--masih memiliki hasrat yang meluap-luap untuk menjadi presiden. Dalam hal ini, saya setuju dengan apa yang dikatakan Akbar Tanjung, bahwa saat ini pendukung JK tengah bergerilya menggalang kekuatan, bergerak dalam diam untuk memenangkan pertarungan di 2014 kelak (Tempo.co, 28/11). Tentu tak ada yang salah dengan ambisi JK itu. Secara kualitas dia mem

Pelat Nomor Mobil Dinas JK yang Bikin Penasaran

Hingga saat ini, Jusuf Kalla (JK) masih dihinggapi rasa penasaran dengan pelat nomor mobil dinasnya yang berputar-putar pada angka 1 dan 2. Saat menjadi Menteri Industri dan Perdagangan merangkap Kepala Bulog, pelat nomor mobil dinasnya bernomor R 21. Kemudian, saat menjadi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, pelat nomor mobil dinas JK mengecil menjadi R 12, masih angka 1 dan 2. Saat menjadi Wakil Presiden, pelat nomor mobil dinas JK adalah RI 2. Akankah suatu saat nanti, di tahun 2014 tentunya, rasa penasaran JK bakal terjawab? Akankah pelat nomor mobil dinasnya yang berputar-putar pada angka 1 dan 2 itu berakhir di angka 1, yakni RI 1? Tentu hanya takdir Tuhan yang akan menjawabnya. Karena itu artinya, JK harus menjadi presiden negeri ini. Laik mengurus negara Di tengah kerinduan kita terhadap sosok pemimpin (presiden) yang mampu bertindak tegas, cepat, dan cekatan, sosok JK memang layak dipertimbangkan untuk megemban amanah memimpin negeri ini. Kita semua tahu, dan itu t

"Matinya" Sang Future Leader of Asia

Hanya selang dua tahun selepas merengkuh gelar doctor of philisophy dari Northern Illionis University, Amerika Serikat, pada tahun 1999, lelaki asal Makassar, Sulawesi Selatan itu dinobatkan oleh Majalah Asia Week sebagai " Future Leader of Asia ." Tiga tahun kemudian (2002), giliran Majalah Gatra menobatkannya sebagai Man of the Year . Penghargaan sebagai Futu  re Leader of Asia memang pantas disandangnya. Kala itu, situasi perpolitikan Indonesia sedang limbung pasca jatuhnya rezim Soeharto yang otoriter dan korup. Sistem politik dan tata pemerintahan harus ditata ulang agar mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi dan desentralisasi. Dia, yang menuntaskan pendidikan S3-nya dengan merampungkan disertasi bertajuk Contextual Analyis on Indonesian Electoral Behavior , pun ikut serta dalam ikhtiar besar itu. Bersama koleganya Ryaas Rasyid yang juga asal Makassar, doktor muda itu bergabung dengan Tim Tujuh (1998-1999) untuk merumuskan paket Undang-undang Politik yang baru s

Dosen Kocak Itu Telah Berpulang

Tulisan ini mungkin sedikit terlambat.... Saya selalu menyukai pribadi humoris. Tentu tidak mudah membuat orang lain tertawa dengan kata-kata humor. Setidaknya, dibutuhkan sedikit kecerdasan untuk melakukannya. Itulah mungkin yang menjadi asbab hingga mengapa Thomas Amstrong, pakar teori multiple intelegence asal Amrik, menyatakan bahwa salah satu ciri orang jeniu s adalah humoris. Dan, berbicara pribadi humoris, saat kuliah dulu saya pernah diajar oleh seorang dosen yang memiliki langgam pribadi demikian. Meskipun bagi saya, materi kuliah yang diajarkannya tidak terlalu menarik, saya selalu tak sabar ingin mengikuti kuliah dosen yang satu ini. Pembawaannya yang kocak dengan berbagai banyolan cerdas menjadikan tatap muka selama dua setengah jam dengannya serasa begitu singkat. Di kelasnyalah, kami mahasiswa yang nyaris saban hari dijejali berbagai mata kuliah hitung-menghitung plus ancaman drop out (DO) yang selalu mengintai di setiap semester dapat melepas ketegangan. Dikelas