Sembari mencengkram erat tepi podium, siang itu Kepala BPS Provinsi Jawa Timur tampak begitu emosional. Ayat dan hadits sesekali terlontar dari lisannya. Begitupula dengan kata dosa, surga, dan neraka. Pidato penulis buku "Tangguh dengan Statistik" itu lebih mirip khutbah jum'at ketimbang pengarahan kepada ratusan peserta pelatihan petugas Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 (SPP-2013).
Untuk menggugah kesadaran para audiens tentang pentingnya statistik, ia sadurkan perkataan Florence Nightingale, "To understand God's thoughts we must study statistics, for these are the measure of His purpose". Bahwa statistik bagian dari ma'rifat, ilmu untuk mengenal Tuhan. Sebagian pesarta tampak terkesima mendengarnya, sebagian lainnya tertidur pulas.
Ia berusaha sepersuasif mungkin memengaruhi alam pikiran semua orang yang menyimak pidatonya. Mengajak mereka pada satu kesadaran dan persepsi yang sama: kegiatan pengumpulan data (survei) sangat penting, perlu diseriusi seluruh tahapannya mulai dari pelatihan hingga wawancara di lapangan.
Dan, bahwasanya data statsitik yang dihasilkan amat berharga bagi kemaslahatan seluruh umat manusia. Yang merupakan tujuan utama diturunkannya agama Islam ini. Lantunan ayat, "Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil 'alamin (tidaklah kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam)" dengan fasih pun terlontar dari lisannya.
Karena itu, baginya, tersedianya data statistik yang akurat melalui kegiatan pengumpulan data yang benar (prosedur serta konsep dan metodologinya), sejatinya merupakan jalan bagi mereka yang bergelut dalam kegiatan pengumpulan data--yang boleh jadi berlumur dosa--untuk merengkuh surga serta menjauhkan diri dari api nereka. Sebagian audien tercenung kala mendengar ini disampaikan, sebagian lagi tetap khusyuk dalam tidur pulasnya.
Untuk menguatkan argumennya, ia bawakan hadits (perkataan Nabi Muhammad SAW) tentang jaminan surga dari Allah SWT yang diberikan kepada seorang pelacur karena amal baiknya: memberi minum kepada seekor anjing yang sedang kehausan di tengah gurun dengan sepatunya.
"Kalau seorang pelacur saja yang saban hari telanjang, menjual diri, dan berlumur dosa bisa diganjar surga oleh Tuhan karena telah memberi kemaslahatan kepada seekor anjing, tentu memberi kemaslahatan kepada seluruh umat manusia--melalui data yang akurat--lebih pantas lagi!" Begitu barangkali yang ia ucapkan siang itu.
Kalau dipikir-pikir memang ada betulnya. Karena itu, mari mengumpulkan data dengan benar agar masuk surga dan dijauhkan dari api neraka!
Komentar
Posting Komentar