Ketika bekerja dengan model regresi data panel, salah satu persoalan yang kerap muncul adalah adanya serial correlation pada residual. Beberapa hari belakangan ini, saya kerap mendapat pertanyaan terkait masalah ini dari adik-adik STIS yang sedang menyusun skripsi. Terjadinya serial correlation sebetulnya merupakan konsekwensi adanya unsur series (runtun waktu) pada data. Semakin panjang series yang digunakan, semakin besar pula peluang terjadinya serial correlation pada residual. Saat terjadi serial correlation , residual berkorelasi antar waktu atau berkorelasi dengan dirinya sendiri pada lag yang berbeda. Kondisi ini menyebabkan standard error hasil estimasi keofisien regresi tak bisa lagi digunakan. Dengan demikian, segela bentuk uji statistik (uji signifikansi koefisien regresi atau uji t , misalnya) tak lagi valid. Jika dipaksakan, konklusi yang dihasilkan akan missleading alias menyesatkan....parah banget . Itulah sebab, ketika terdapat indikasi terjadi ser
"Menulis adalah bekerja untuk keabadian"