Kejayaan Nusantara (Indonesia) di masa lampau adalah fakta sejarah yang tak bisa ditampik. Dalam buku bertajuk Traded and The Problems of Royal Power in Aceh yang ditulis sejarawan terkenal Australia, Anthony Reid, misalnya, digambarkan betapa makmurnya Aceh pada abad 16. Agustin de Beaulieu menggambarkan, kemakmuran orang-orang kaya Aceh pada masa itu begitu tinggi, sampai-sampai rumah mereka dihiasi meriam di depan pintunya. Di bawah pemerintahan Al Kahar, Aceh memiliki pelubahan-pelabuhan besar, menguasai Selat Malaka dan jalur perdagangan hingga ke Luat Merah. Kemakmuran para saudagar Aceh kala itu tidak kalah dengan suadagar-saudagar Eropa. Pada masa itu, kemakmuran yang tinggi tidak hanya terjadi di Aceh. Kemakmuran serupa juga dapat dijumpai di pusat-pusat perdagangan Nusantara lainnya, seperti Kawasan Indonesia Timur, pesisir timur Sumatera, dan pantai utara Jawa. Jejak kejayaan itu terus berlanjut hingga abad 18. Hasil kajian yang dilakukan Paul Bairoch, misalnya
"Menulis adalah bekerja untuk keabadian"